Swiggy India akan memangkas 1.100 pekerjaan, mengurangi operasi cloud kitchen

Swiggy India akan memangkas 1.100 pekerjaan, mengurangi operasi cloud kitchen - Swiggy mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya memangkas 1.100 pekerjaan dan mengurangi beberapa bisnis yang berdekatan ketika startup pengiriman makanan top India berupaya mengurangi biaya untuk bertahan hidup dari pandemi coronavirus yang telah membuat orang berhati-hati dalam memesan makanan secara online.

Dalam sebuah email internal, yang diterbitkan oleh startup yang bermarkas di Bangalore di blog-nya, pendiri dan CEO Swiggy, Sriharsha Majety, mengatakan bisnis makanan inti dari startup tersebut telah "sangat terpengaruh."

Startup, yang mempekerjakan sekitar 8.000 orang akhir tahun lalu, saat ini memproses kurang dari satu juta pesanan per hari di platformnya, turun dari hampir 3 juta yang ditangani sebelum wabah, orang-orang yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan kepada TechCrunch.

Untuk memotong biaya, Swiggy mengatakan akan menghilangkan 1.100 pekerjaan "di seluruh tingkat dan fungsi di kota-kota dan kantor pusat" selama beberapa hari ke depan. Perusahaan, yang didukung oleh Prosus Ventures, mengatakan akan memberi mereka yang terkena dampak dengan gaji tiga bulan, dengan satu bulan tambahan untuk setiap tahun yang mereka habiskan di startup.

Ini juga akan memberikan mereka yang dilepaskan dengan pertanggungan medis dan kecelakaan sampai akhir tahun, dan konseling untuk tekanan mental, emosional, dan keuangan sepanjang periode yang sama.

“Ini dengan mudah merupakan keputusan terencana dan paling sulit yang saya dan tim manajemen hadapi belakangan ini. Kami beruntung memiliki beberapa bakat misionaris paling cerdas di negara ini yang bergabung dengan kami selama beberapa tahun terakhir, dan saya ingin menyatakan dengan tegas bahwa ini sama sekali bukan cerminan dari kinerja siapa pun, ”tulis Majety.

TechCrunch, serta surat kabar India Economic Times dan outlet Entrackr, melaporkan pada akhir April bahwa perusahaan baru ini memotong sekitar 1.000 pekerjaan, sebagian besar dalam kategori dapur cloud. Swiggy telah mengkonfirmasi PHK pada saat itu, tetapi tidak membagikan nomor.

Seorang juru bicara Swiggy tidak segera berbagi apakah pengumuman hari ini mewakili PHK yang sama. Seseorang yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan kepada TechCrunch hari ini bahwa 1.100 PHK Senin terutama memengaruhi mereka yang ada di bagian dapur non-cloud dari bisnis.

Pengumuman hari Senin mengikuti langkah serupa oleh Zomato, perusahaan pengantar pengiriman makanan nomor 2 di India yang mengatakan pekan lalu mengurangi tenaga kerja globalnya sebesar 13%, atau sekitar 520 orang.

Swiggy Majety mengatakan perusahaan itu "memilih untuk menurunkan atau menutup bisnis yang berdekatan yang akan menjadi sangat fluktuatif atau tidak akan sangat relevan untuk 18 bulan ke depan." Salah satu dari bisnis itu adalah dapur awan - area yang telah difokuskan Swiggy selama lebih dari dua tahun, dan tampaknya berlipat dua hanya pada kuartal terakhir.

Akhir tahun lalu, para eksekutif Swiggy mengatakan mereka telah mendirikan 1.000 dapur cloud untuk mitra restorannya di negara itu - lebih banyak daripada pesaing lokalnya. Startup mengatakan telah berinvestasi di lebih dari satu juta kaki persegi ruang real estat di 14 kota di negara itu dalam dua tahun terakhir.

"Sejak awal Covid, kami telah memulai proses mematikan fasilitas dapur kami untuk sementara atau selamanya, tergantung pada prospek dan profil profitabilitas mereka. Kami sudah beroperasi pada tingkat yang jauh lebih rendah pada staf dan infra fisik daripada jejak kami sebelumnya, dan akan terus mengoptimalkan sebelum kami mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang volume pesanan untuk pengiriman makanan, "tulis Majety.

Swiggy dan Zomato, yang telah membentuk duopoli dalam bisnis pengiriman makanan India, saat ini sedang dalam pembicaraan untuk meningkatkan modal tambahan sebagai bagian dari putaran pembiayaan yang sedang berlangsung. Dalam beberapa minggu terakhir mereka juga sudah mulai mengirimkan barang kebutuhan sehari-hari untuk memacu permintaan.

Beberapa industri, terutama perjalanan dan keramahtamahan, juga sangat terpukul ketika orang-orang mengikuti perintah tinggal di rumah New Delhi. Oyo, sebuah startup bernilai $ 10 miliar, mengatakan bulan lalu telah menempatkan ribuan karyawan cuti dan cuti hingga tiga bulan di AS dan beberapa pasar lain karena pendapatannya turun lebih dari 60% dalam beberapa bulan terakhir.

Ixigo, layanan pemesanan perjalanan dan hotel berusia 13 tahun, mengatakan pada akhir April bahwa mereka memotong gaji seluruh stafnya. MakeMyTrip, layanan pemesanan perjalanan dan menginap lainnya, mengumumkan pada bulan yang sama bahwa mereka juga memotong gaji tingkat manajemen puncaknya di seluruh perusahaan. Minggu ini, MakeMyTrip mengumumkan memasuki bisnis pengiriman makanan.